Wawako Marfendi: Sungai Ngarai Sianok Perlu Dinormalisasi agar Banjir Tidak Terulang

Bukittinggi - Pemerintah Kota Bukittinggi Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) segera mencarikan solusi terkait musibah banjir aliran Sungai Ngarai Sianok yang telah terjadi beberapa kali.

“Kami akan meminta kajian Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) jika dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tidak ada solusi, kami akan minta ke pusat, ” kata Wakil Wali  Kota Bukittinggi Bukittinggi Marfendi, Senin, 3 Juni 2024.

Baca juga: *H.Ibrayasser Fraksi PKS Targetkan Pokirnya Untuk Peningkatan Ekonomi*

Marfendi bersama Kepala Damkar dan Camat Guguk Panjang mengunjungi langsung lokasi banjir Sungai Ngarai Sianok yang disebabkan jebolnya salah satu sumbatan di aliran hulunya, Senin.

“Kejadian tadi tanpa adanya hujan, tiba-tiba saja. Nantinya BKSDA kami minta bekerjasama mengecek titik aliran yang jebol.

Baca juga: Rachmat Gobel: Pembangunan Bendungan Bulango Ulu Bisa Perkuat Pangan Gorontalo

Normalisasi sungai diperlukan agar kejadian tidak berulang, ” katanya.

Pemko Bukittinggi memastikan tidak ada korban jiwa yang timbul dari kejadian yang mirip dengan musibah banjir bandang di Kabupaten Agam.

Baca juga: Agung Murdifi: PLN Siapkan 48.179 Personel saat Nataru

“Tidak ada korban jiwa karena di kejadian serupa pada akhir April lalu sudah dilarang adanya aktivitas jual beli di bibir sungai, ” sebutnya.

Camat Guguk Panjang Yelrizon menambahkan terdata tujuh rumah mengalami rusak berat dengan 14 Kepala Keluarga (KK) ikut terdampak.

Baca juga: Warga Desa Tanggeran Apresiasi Pengerjaan Aspal Jalan Desa

“Ada tujuh rumah yang rusak, puluhan orang mengungsi ke rumah saudaranya. Proses rekonstruksi disegerakan.

Sungai  Ngarai Sianok di bawah pengawasan Pemprov Sumbar, ” katanya. (**).

Baca juga: Rudi pastikan Pembangunan Infrastruktur Hinterland Prioritas